Pada awal perkembangan virus Corona, kasus pertama dijumpai di Wuhan Cina dan kini menyebar di seluruh penjuru dunia. Termasuk diantaranya di Indonesia. Sudah hampir satu tahan wabah Covid-19 menjangkiti Indonesia. Sejak konfirmasi kasus pertama pada bulan Maret 2020 hingga sekarang telah ada ribuan kasus yang terkonfirmasi positif. Semakin hari semakin bertambah jumlah pasien yang positif virus corona.
Hal demikian membuat pemerintah aktif dalam menekan laju penambahan kasus corona. Terbukti dengan pemerintah membeli vaksin untuk mencegah virus agar tidak menjangkiti masyarakat Indonesia. Vaksin sinovac yang dibeli pemerintah dari perusahaan biofarma asal Cina ini telah memasuki tahap ketiga dari uji klinis yang dilakukan pemerintah.
Sebagaimana yang disarankan WHO, uji klinis dari vaksin sangat penting dilakukan. Di Indonesia telah ada Badan Pengawas Obat dan Makanan yang telah membantu mengawal keamanan dan efektivitas kerja dari vaksin sinovac ini. BPOM akan menggelar evaluasi akan hasil data uji klinis yang tengah dilakukan. Hal tersebut, bertujuan untuk menjamin keamanan dan keefektifan dari vaksin. Standar yang digunakan BPOM merupakan standar internasional.
Tibanya vaksin Sinovac di Indonesia langsung di verifikasi oleh Badan POM. Verifikasi yang dilakukan berupa dokumen dan pemeriksaan kelayakan kondisi suhu penyimpanan selama perjalanan dari Cina hingga mendarat di Indonesia. BPOM juga sudah mengambil sampel dari 1,2 juta vaksin yang selanjutnya akan dilakukan uji mutu di laboratorium.
Uji klinis yang dilakukan berupa uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal, hingga uji endotoksin. Uji-uji yang dilakukan guna untuk penerbitan lot release dengan parameter tersebut. Pengujian yang dilakukan BPOM untuk memastikan vaksin sinovac produk Cina ini memiliki mutu yang sesuai dengan persyaratan standar keamanan dunia. Setelah adanya izin edar dari BPOM, vaksin sinovac siap disuntikkan kepada masyarakat.
Sambil menanti vaksin corona, hal yang bisa dilakukan masyarakat dengan tetap melaksanakan 3M. Mengenakan masker secara sempurna, mencuci tangan hingga bersih, dan menjaga jarak kerumunan. Berikut ini hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah virus corona sembari menanti vaksin.
1.Menjaga kebersihan tangan
Tangan merupakan perantara yang paling beresiko terhadap penularan suatu virus. Tangan yang tidak steril bisa menjadi perantara virus sekalipun pada permukaan tangan tersebut tidak terlihat kotor. Membersihkan tangan dengan mencuci menggunakan sabun cuci tangan penting sekali dilakukan. Meliputi seluruh bagian tangan, mulai dari bagian dalam, punggung, sela-sela, dan ujung-ujung jari.
2.Menghindari menyentuh area wajah, khusunya mata, hidung, dan mulut
Sebisa mungkin menghindari menyentuh area wajah, khususnya hidung, mulut, dan mata ketika kondisi tangan belum bersih. Hal tersebut dikarenakan tangan bisa terpapar virus yang dihasilkan dari aktivitas yang anda lakukan. Bila tangan terpapar virus dan menyentuh hidung, mulut, maupun mata maka virus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
3.Menerapkan etika batuk dan bersin
Terlepas apakah kita terpapar virus corona atau tidak, etika bersin dan batuk harus selalu dilakukan. Jika berada di keramaian, pastikan kita menutup area hidung dan mulut ketika bersin. Supaya aman dan terhindar dari virus.
4.Memakai masker
Memakai masker mampu menjaga diri dari paparan virus corona. Hal itu dikarenakan droplet yang keluar dari orang sekitar tidak langsung mengenai anda.
5.Menjaga jarak kerumunan
Untuk menghindari paparan virus dari orang ke orang, menjaga jarak bisa meminimalisir kontak fisik. Terlebih lagi bagi orang yang menunjukkan gejala gangguan pernapasan.
Demikian beberapa kegiatan yang bisa anda lakukan untuk mencegah penularan virus corona sembari menunggu pemerintah siap melakukan vaksin kepada masyarakat. Kita juga bisa memperbanyak informasi seputar kesehatan, utamanya virus Corona melalui platform kesehatan terpercaya Halodoc.